Dikutip dari buku yang berjudul Happy Hamil Happy Mom karya Bidan Kartini.SKM
Sering dikenal dengan singkatan KB, ada juga yang membuat plesetan keluarga besar, keluarga berantakan, dan sebagainya, hehe.
Tentu Anda juga sering mendengar kata ini. KB, ya, keluarga berencana adalah sebuah program pemerintah yang bertujuan agar keluarga mengatur kelahirannya dengan jarak yang aman dan mengatur jumlah anak yang sesuai dengan keinginan. Dengan KB, diharapkan akan lahir anak-anak yang lebih sehat, dengan jarak yang cukup antara setiap kelahirannya.
Kenapa KB ini penting? Rahim wanita memang diciptakan untuk sistem reproduksi, yang salah satu fungsinya adalah tempat bertumbuhnya janin sebelum dilahirkan. Namun, anak yang lahir tentulah harus mendapatkan gizi yang baik selama dalam kandungan. Dan mendapat pendidikan dan perhatian yang cukup ketika ia sudah lahir. Jika bayi lahir dengan jarak yang terlalu dekat dan rahim yang belum sempurna sehatnya (karena harus diisi lagi dalam jarak yang dekat) tentu kondisi yang dijumpai akan berbeda. Oleh karena itu, program pemerintah dalam keluarga berencana ini sangatlah tepat diikuti untuk mendapatkan anak-anak yang sehat dengan jarak yang tepat.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa KB bertentangan dengan akidah, karena membatasi jumlah anak. Ini pun terpulang kepada Anda sebagai pembaca. Jika tujuan melahirkan dan membesarkan anak adalah mengikuti sunnah rasul, maka silahkan Anda mengatur jarak kelahiran dengan alami, misalnya dengan menyusui selama 2 tahun, atau dengan 'azl agar tidak terjadi konsepsi. Semua pilihan ada di tangan Anda.
Jumlah anak yang terlalu dekat dan banyak akan membuat kesehatan reproduksi ibu terganggu, dan tentunya kesehatan ibu secara umum juga terganggu. Bagaimana mungkin ibu yang kurang sehat bisa mengurus anak-anaknya yang banyak dengan jarak yang berdekatan? Saya punya tetangga yang punya anak 8 orang dengan jarak setiap 1-2 tahun. Begitu repot dan kesulitan dalam mengurus rumah tangganya, ditambah lagi dengan ekonominya yang pas-pasan membuat ia kelelahan dan tentu saja si anakjuga tidak terurus dengan maksimal.
Semua jenis KB punya kelebihan dan kekurangan. Konsultasi apa yang baik untuk Anda. Nah, buat Anda yang merasa KB sebagai pilihan keluarga, berikut ini yang perlu Anda ketahui:
Macam-macam jenis kontrasepsi:
a. IUD/Spiral
b. Pil KB
c. Suntik
d. Kondom
e. Sterilisasi dan tubektomi
f. Implant/susuk KB
IUD/Spiral
Sist, sudah KB dengan memasang IUD, kan? Pengertian sederhananya IUD adalah sebuah alat yang lenturdan kecil yang diletakkan di dalam rahim dengan tujuan menghemat terjadinya konsepsi (pembuahan) denga jarak pasang antara 2-5 tathun. Pemasangan IUD sangatlah cepat, hanya butuh waktu+10 sampai 15 menit. Tidak sakit dan hanya terasa sedikit mulas. Setelah dipasang oleh bidan/dokter, IUD akan menyesuaikan dengan bentuk rahim wanita. Banyak pertanyaan, apakah ini mengganggu ketika berhubungan seksual? Ya, mungkin sedikit mengganggu karena benang yang ada (sebagi kontrol) akan dirasakan oleh pihak suami, namun dengan berulang-ulang biasanya suami akan kebal karena dia tidak menyakiti alat vital suami, tapi hanya terasa seperti benang yang halus.
Wanita yang memakai spiral ini akan mendapatkandarah haid yang lebih banyak dari biasanya. Lalu ada pertanyaan, "Apakah spiralnya bisa pindah-pindah tempat?" Emamngnya spiral punya roda/kaki sehingga bisa jalan-jalan? hehe.
Yang benar adalah IUD akan tetap di posisinya dengan aman. Namun jika ukurannya tidak sesuai dengan rahim maka ia akan kekluar dengan sendiri (eksplutasif). Nah, sekarang IUD yang beredar adalah jenis IUD yang lebih bisa menyesuaikan dengan berbagai ukuran rahim wanita, dan bahannyapun sangat lentur, sehingga jarang ibu-ibu yang mengeluh sakit setelah pemasangannya.
Kapan pemasangan yang tepat?
Pada saat post partum 40 hari, dan pada haid pertama ke-5, pada saat darah haid masih ada sedikit agar alat yang dimasukkan lebih mudah karena pada saat tersebut mulut rahim sedikit membuka. Ini memudahkan dalam pemasangan.
Buat Anda yang ingin ber-KB dengan metode IUD ini, silahkan hubungi bidan/dokter Anda. IUD mempunyai efektifitas hingga 98rhasil, dan tingkat kegagalan yang sangat kecil. Jika setelah bertemu dengan dokter Anda. Ada 2 solusi, diteruskan kehamilan dengan IUD tetap ada, atau IUD dicabut. Semua ini tergantung penilaian dokter Anda. Sepanjang pengalaman saya, semua masalah yang ditimbulkan ada solusinya. jangan cemas.
Pil KB
Ada 2 jenis pil KB. Pil kombinasi untuk wanita yang tidak menyusui, dan pil KB untuk menyusui. Tentu kandungan kedua pil ini berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan ibu. Pil KB jika diminum secara teratur akan memberikan efek hingga 95% bahkan ada yang meminumnya ketika akan berhubungan seksual. Padahal cara kerja pil adalah mencegah terjadinya konsepsi jika diminum teratur selama siklus haid. Jadi minum pil KB disaat tertentu saja akan menyebabkan kegagalan dalam ber-KB, sehingga banyak ibu-ibu yang hamil lagi karena tidak disiplin.
Oleh karena itu kebanyakan ibu-ibu saat ini lebih senang menggunakan suntik KB, karena lebih praktis. Oh iya, efek samping pemakaian pil adalah keluar darah sedikit-sedikit/ bercak-bercak di celana, mual dan pusing yang semuanya akan hilang dengan sendirinya.
Suntik
SuntikKB adalah salah satu metode yang paling disukai oleh sebagian ibu-ibu. Karena cukup praktis dan efektif hasilnya. Dengan 1 kali suntik bisa menjaga hingga 3 bulan. Ada 2 macam jenisnya, yang pertama untuk pemakaian jarak 1 bulan, dan ke-2 untuk 3 bulan. Obat suntik ini berisi sejenis hormon progesterone yang berfungsi mencegah terjadinya konsepsi.
Untuk ibu yang sedang menyusui, dianjurkan menggunakan suntikan 1 kali 3 bulan (depo progestin) karena tidak mengganggu produksi ASI. Dan untuk ibu yang tidak menyusui, disarankan menggunakan suntikan 1 bulan sekali (ciklovem) agar haidnya tetap teratur. Efek samping penggunaan suntik KB adalah tidak datang haid yang cukup lama. Hal ini terjadi karena obat tersebut menekan terjadinya pembentukan darah haid.
Jadi, bukan darahnya tidak keluar, tapi darah haid tidak terbentuk. Oleh sebab itu suntik KB 3 bulan cocok untuk ibu menyusui. Dan ketika sudah berhenti menyusui, maka dianjurkan menggunakan suntik KB setiap bulan agar sistem reproduksi berfungsi normal kembali.
Kapankah pemberian suntik yang tepat? Sehabis melahirkan 40 hari atau setelah haid ke -5 atau ke-6, jika siklus haidnya 7 hari. Hal ini dilakukan agar dipastikan ibu tidak dalam keadaan hamil.
Kondom
Kondom adalah metode kontrasepsi yang sederhana karena hanya dipakai di luar tubuh. Kondom berfungsi sebagai sarung pelindung bagi laki-laki agar sperma tidak masuk ke dalam rahim. Pemakaian kondom sebenarnya kurang diminati oleh laki-laki, karena masalah kepuasan yang kurang maksimal. karena resikonya yang cukup besar (robek), kondom tidak direkomendasikan untuk pemakaian lama.
Implant
Implant atau susuk kB adalah sebuah metode dengan memasukkan obat berbentuk batang kecil beberapa buah (maksimal 5 buah) ke dalam kulit dengan jangka waktu tertentu dengan tujuan mencegah terjadinya konsepsi. Bisa digunakan hingga jangka 5 tahun. Efektifitasnya cukup tinggi, bisa mencegah kehamilan sampai 99%.
Pemasangan implant melalui cara operasi kecil di daerah lengan atas bagian dalam, dan menggunakan bius lokal denganinjeksi agar pemasangan tidak terasa sakit. Efek sampingnya tidak terlalu banyak, mirip dengan pil KB, sedikit mual dan spoting (bercak-bercak di celana dalam).
Sterilisasi (MOW)
Adalah operasi yang dilakukan pada saluran telur dengan cara diikat sehingga tidak bisa lagi terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur. Operasi ini menggunakan pembedahan dengan bius umum dan wanita yang sudah disterilisasi sangat kecil kemungkinan bisa hamil kembali. Untuk itu perlu kesiapan mental kedua pasangan ketika memutuskan cara KB ini. Karena kemungkinan hamil lagi sangat kecil. Maka siapapun yang ingin melakukan operasi ini haruslah memenuhi syarat, antara lain:
- Wanita yang sudah menikah dan sudah punya anak hidup minimal 3 orang
- Usia istri diatas 30 tahun
- Mendapat izin dari suami
Jika Anda masih ragu dan masih ingin punya anak lagi, sebaiknya jangan pilih cara ini. Banyak wanita yang bertanya-tanya, apakah dengan sterilisasi lalu hubungan suami istri jadi tidak enak? Saya jelaskan di sini, bahwa enak tidak enak itu sangat dipengaruhi oleh pikiran dan hormon wanita. Yang jelas, tidak ada yang terganggu sistem hormon tersebut kektika dilakukan operasi, oleh karena itu operasi sterilisasi tidak mengganggu hubungan seksual.
Saran saya, siapapun Anda yang ingin melakukan operasi ini, berpikirlah matang untung ruginya. Agar tidak menyesal di kemudian hari, karena sulit jika ingin punya anak lagi.